Berebut saminisme: Artikulasi politik masyarakat adat dalam konflik pembangunan pabrik semen di Pegunungan Kendeng

Penelitian ini menunjukkan dua kesimpulan utama. Pertama, artikulasi identitas saminisme telah mampu menguatkan jejaring solidaritas dan membentuk blok aliansi yang begitu kuat dalam menentang ekspansi pabrik semen. Namun, kesimpulan kedua bahwa penggunaan identitas saminisme ini dalam konteks gerakan sosial di Pati sangat rentan perpecahan dan itu terjadi pada tahun 2012 (Novianto, 2016). Artinya artikulasi identitas tersebut menjadi berhasil dalam konteks masyarakat sipil diluar basis gerakan, akan tetapi cenderung menyulut konflik di dalam gerakan masyarakat yang masuk ring 1 rencana ekspansi pabrik semen.

Keadaan itu yang seringkali dimanfaatkan oleh aliansi pro pabrik semen untuk menyerang balik strategi perjuangan masyarakat kontra-pabrik semen. Salah satunya dengan menghantam identitas saminisme sebagai sesuatu yang statis sebagaimana ketika awal kemunculannya pada awal abad ke-20 saat Samin Surosentiko bersama pengikutnya menentang pemerintahan kolonial Hindia-Belanda.


TULISAN ini adalah chapter dalam buku “Kebijakan Publik dalam Pusaran Perubahan Ideologi” yang diterbitkan oleh UGM Press pada tahun 2018. Chapter buku ini dapat dibaca secara penuh dengan KLIK INI.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Verified by MonsterInsights